Memahami Wireframe, Mockup, dan Alur Kerja Desain Web
Dalam proses pembuatan website, ada beberapa tahapan penting yang membantu desainer mengubah ide menjadi produk digital yang siap digunakan. Tiga istilah yang sering muncul adalah wireframe, mockup, dan alur kerja desain web. Mari kita bahas satu per satu.
1. Apa itu Wireframe?
Wireframe bisa diibaratkan sebagai kerangka bangunan dalam dunia arsitektur. Pada tahap ini, desainer hanya membuat sketsa sederhana tentang tata letak halaman web tanpa detail visual. Isinya biasanya berupa garis, kotak, dan blok teks yang merepresentasikan posisi menu, header, gambar, maupun konten.
-
Tujuan: memastikan struktur halaman jelas.
-
Manfaat: memudahkan komunikasi antara desainer, developer, dan klien sebelum masuk tahap detail desain.
2. Apa itu Mockup?
Setelah struktur dasar jelas, barulah dibuat mockup. Mockup adalah versi lebih detail dari wireframe, karena sudah menampilkan elemen visual seperti tipografi, warna, ikon, hingga gambar ilustrasi.
-
Tujuan: memberikan gambaran nyata tentang seperti apa website akan terlihat nantinya.
-
Manfaat: membantu klien atau tim melihat dan menilai tampilan visual sebelum masuk ke tahap interaktif.
3. Alur Kerja Desain Web
Untuk menghasilkan website yang baik, ada tahapan atau alur kerja yang biasanya diikuti:
-
Brief → memahami kebutuhan, tujuan bisnis, dan target audiens.
-
Wireframe → menyusun kerangka dasar layout.
-
Mockup → membuat desain visual detail.
-
Prototype → menghadirkan versi interaktif untuk uji coba pengalaman pengguna.
-
Final → implementasi desain ke dalam bentuk website yang siap diakses.
- Buat Frame Dengan Ukuran Desktop (1440px x 1024px)
1 Komentar
terimaksih kak maskuy, sangat kurang membantu untuk saya pribadi. salam rispek #demo
BalasHapus